Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
Dulu
setelah lulus dari sebuah SD negeri di kota bekasi seperti yang lainnya juga
saya akan meneruskan pendidikan ke jenjang SMP. Di saat itu ada SMP negeri yang
ingin saya singgahi, hal lain juga karena dahulu kakak-kakak saya pun pernah
sekolah di SMP negeri itu, ya kalau bisa kan dijadikan tradisi, hehe.
Ya
namanya juga ingin masuk ke sana ya harus dites terlebih dahulu. Bagaimanapun
juga ya harus belajar toh. Pada
awalnya saya sangat semangat untuk belajar demi masuk ke sana, tetapi entah
kenapa lama-kelamaan banyak banget
setan mengganggu belajar. Ya namanya juga waktu masih kecil, bawaannya itu
ingin main terus, kalau gak diajak
teman main ke luar rumah yaa palingan
juga main PS (Playstation) aja di rumah. Padahal waktu tesnya tinggal beberapa
hari lagi saja.
Dan
di saat hari tes, ya siap tidak siap harus dihadapi walau dengan persiapan yang
kurang. Dan ternyata benar saja, soal-soal dari tes itu cukup rumit. Dengan deg-degan saya menjawab soal-soal
tersebut satu-persatu. Selesai dari tes itu, perasaan tetap saja tidak tenang
karena tes tadi.
Beberapa
hari setelah tes itu tibalah pengumuman masuk atau tidaknya yang mengikuti tes
waktu itu. Karena saya tes dengan kolektif, jadi ada guru yang datang langsung
ke rumah. Ketika itu saya ikut untuk mengetahuinya bersama orang tua juga.
Setelah mereka basa-basi, guru itu
pun dengan perasaan berat memberitahu kalau saya ini tidak lulus untuk masuk ke
sana. Ya jelas saya shock
mendengarnya, terlebih ibu saya yang sampai menangis karenanya. Saat itu muncul
perasaan menyesal karena mengecawakan orang tua saya, terlebih lagi ke ibu
saya. Namanya juga penyesalan, datangnya pasti belakangan. Itu semua karena
saya tidak serius untuk tes itu, iya salah saya. Lalu ibu saya meminta pada
guru itu agar bagaimanapun juga agar saya dapat masuk ke sana, tetapi guru itu
dengan berat hati mengatakannya tidak bisa. Ya dari sana saya menyesal sekali,
impian untuk masuk SMP negeri yang diinginkan pupus. Saya dengan rasa menyesal
meminta maaf ke orang tua saya, terlebih ke ibu saya, sedih juga melihatnya
sedih.
Setelah
itu keluarga berunding untuk bagaimana saya ke depannya nanti, ya dengan alternatif
lain memasukan saya ke SMP swasta. Walaupun agak berat menolaknya namun ya harus
diterima, sudah jalannya. Malamnya ada suara telepon bordering, lalu ibu saya
yang mengangkatnya. Setelah agak lama
ibu saya menerima telepon itu, tiba-tiba ibu saya menangis lagi, waduh ada apa lagi? Ternyata yang
menelepon itu guru yang tadi, dia member kabar kalau dia kurang teliti untuk
mencari file saya untuk yang lulus. Dan Alhamdulillah perasaan saya lega
sekali, apalagi ibu saya, wah gimana dah.
Dari
cerita tersebut, bisa diambil pelajaran dengan dari awal jangan
bermalas-malasan untuk menggapai suatu impian, harus serius dan istiqomah. Dan
jangan lupa untuk tetap optimis dan berikhtiar pada-Nya agar kita semua tidak
gelisah dalam suatu masalah.
Sumber:
kehidupan penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar