Minggu, 07 Juli 2013

Kegelisahan (Tugas IBD)


Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Dulu setelah lulus dari sebuah SD negeri di kota bekasi seperti yang lainnya juga saya akan meneruskan pendidikan ke jenjang SMP. Di saat itu ada SMP negeri yang ingin saya singgahi, hal lain juga karena dahulu kakak-kakak saya pun pernah sekolah di SMP negeri itu, ya kalau bisa kan dijadikan tradisi, hehe.
Ya namanya juga ingin masuk ke sana ya harus dites terlebih dahulu. Bagaimanapun juga ya harus belajar toh. Pada awalnya saya sangat semangat untuk belajar demi masuk ke sana, tetapi entah kenapa lama-kelamaan banyak banget setan mengganggu belajar. Ya namanya juga waktu masih kecil, bawaannya itu ingin main terus, kalau gak diajak teman main ke luar rumah yaa palingan juga main PS (Playstation) aja di rumah. Padahal waktu tesnya tinggal beberapa hari lagi saja.
Dan di saat hari tes, ya siap tidak siap harus dihadapi walau dengan persiapan yang kurang. Dan ternyata benar saja, soal-soal dari tes itu cukup rumit. Dengan deg-degan saya menjawab soal-soal tersebut satu-persatu. Selesai dari tes itu, perasaan tetap saja tidak tenang karena tes tadi.
Beberapa hari setelah tes itu tibalah pengumuman masuk atau tidaknya yang mengikuti tes waktu itu. Karena saya tes dengan kolektif, jadi ada guru yang datang langsung ke rumah. Ketika itu saya ikut untuk mengetahuinya bersama orang tua juga. Setelah mereka basa-basi­, guru itu pun dengan perasaan berat memberitahu kalau saya ini tidak lulus untuk masuk ke sana. Ya jelas saya shock mendengarnya, terlebih ibu saya yang sampai menangis karenanya. Saat itu muncul perasaan menyesal karena mengecawakan orang tua saya, terlebih lagi ke ibu saya. Namanya juga penyesalan, datangnya pasti belakangan. Itu semua karena saya tidak serius untuk tes itu, iya salah saya. Lalu ibu saya meminta pada guru itu agar bagaimanapun juga agar saya dapat masuk ke sana, tetapi guru itu dengan berat hati mengatakannya tidak bisa. Ya dari sana saya menyesal sekali, impian untuk masuk SMP negeri yang diinginkan pupus. Saya dengan rasa menyesal meminta maaf ke orang tua saya, terlebih ke ibu saya, sedih juga melihatnya sedih.
Setelah itu keluarga berunding untuk bagaimana saya ke depannya nanti, ya dengan alternatif lain memasukan saya ke SMP swasta. Walaupun agak berat menolaknya namun ya harus diterima, sudah jalannya. Malamnya ada suara telepon bordering, lalu ibu saya yang mengangkatnya. Setelah agak lama ibu saya menerima telepon itu, tiba-tiba ibu saya menangis lagi, waduh ada apa lagi? Ternyata yang menelepon itu guru yang tadi, dia member kabar kalau dia kurang teliti untuk mencari file saya untuk yang lulus. Dan Alhamdulillah perasaan saya lega sekali, apalagi ibu saya, wah gimana dah.
Dari cerita tersebut, bisa diambil pelajaran dengan dari awal jangan bermalas-malasan untuk menggapai suatu impian, harus serius dan istiqomah. Dan jangan lupa untuk tetap optimis dan berikhtiar pada-Nya agar kita semua tidak gelisah dalam suatu masalah.

Sumber: kehidupan penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar