Selasa, 30 April 2013

Manusia Dan Cinta Kasih



BAB I
Pendahuluan

A.   Latar Belakang
Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta. Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan tanpa cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi mengembangan cinta dari Tuhan sebagai khalifah  di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah pemaknaan akan cinta dalam realitas hidup ini.
Akan lahir beberapa defenisi cinta yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
Pemberian pemaknaan akan cinta akan senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang akan mengantarkan pada suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu seseorang. Pemaknaan yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti pacaran akan mengantarkan pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang luhur sebagai fitrah kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan rasa suka harus berani dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak sehingga perwujudannya berada dalam area metafisik (inmaterial). Sedangkan rasa suka, adalah wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat materi.

B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana dasar timbulnya cinta dan kasih?
2.    Bagaimana hubungan antara manusia dengan cinta kasih?
3.    Bagaimana pengertian cinta menurut agama?

C.   Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui keterkaitan antara manusia dan cinta kasih beserta pengertiannya.

BAB II
Pembahasan

Cinta kasih. Dua kata yang tentunya tidak asing kita dengar. Cinta dan kasih merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena saling berhubungan. Kita sebagai manusia hidup bersama dengan cinta. Namun, apakah arti cinta kasih?

Pengertian Cinta Kasih

Pengertian cinta menurut kamus besar bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya terhadap sesuatu. Sedangkan pengertian kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta berperan penting dalam kehidupan manusia. Karena cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab, dan juga cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apapun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan.

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, pengertian cinta memiliki 3 unsur, yaitu:
·  Keterikatan, adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia.
·  Keintiman, kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
·  Kemesraan, adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu jika jauh atau lama tak bertemu.

Cinta memiliki tingkatan, yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Tuhan. Cinta menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat. Cinta terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Cinta Menurut Ajaran Agama

Pengertian cinta menurut kitab suci Al-Qur’an adalah:

1. Cinta Diri
Manusia pastinya akan selalu mencintai dirinya sendiri dalam segala aspek di kehidupan. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS, Al-Adiyat, 100:8)

2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini. Manusia hidup bersama dengan manusia lainnya, dan satu sama lain saling membutuhkan. Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan saling cinta-mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan  dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)

Kasih Sayang

Kasih sayang dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki pengertian perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka terhadap seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

Kasih sayang juga merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya.

Kemesraan

Berasal dari kata dasar mesra yang berarti simpati yang akrab. Seorang filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.” Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Pemujaan

Memuja, mengelu-elukan sesuatu, adalah hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan manusia. Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

Belas Kasihan

Belas kasih adalah di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.

Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih erotis merupakan kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai 1 pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang sedalam-dalamnya.


BAB III
Penutup

Kesimpulan yang dapat saya ambil, manusia yang merupakan ciptaan-Nya yang paling sempurna yang diberi akal sehat dan segala macam, termasuk cinta dan kasih. Cinta dan kasih memiliki arti tersendiri, yang merupakan suatu perasaan yang dapat menimbulkan rasa bahagia, sedih dan lain-lain. Kita sebagai manusia mempunyai cinta dan kasih, khususnya pada Sang Pencipta, pada Tuhan sebagai rasa syukur umat-Nya. Itu merupakan suatu kodrat dimana manusia mencintai-Nya dengan tulus maka karena itu manusia yang merupakan umat-Nya selalu beribadah pada-Nya. Ada juga cinta dan kasih pada sesame manusia, seperti pada kedua orang tua, kakak-adik, teman-teman dan banyak lagi. Yang jelas, cinta memiliki hal positif pada manusia.


Daftar Pustaka


1 komentar:

  1. Manusia pada hakikatnya harus saling mencintai sesama manusia dan juga mencintai Tuhan pencipta, kunjungan balik ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com

    BalasHapus